Friday, May 30, 2014

KOMUNITAS PEMUDA LINTAS AGAMA DIAPRESIASI OLEH KEDUBES IRAN

Ditengah ramainya suasa tegang diberbagai daerah karena gesekan antar umat beragama, masih ada pemuda-pemuda yang bisa menjadi teladan dan panutan bagi seluruh bangsa indonesia.. Indahnya kebersamaan dalam keberagaman ini..
kunjungan ke kedubes Iran
Kunjungan komunitas pemuda lintas agama Sulawesi Utara, yang tergabung dari PS Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manado, Brigade Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulawesi Utara, dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Cabang Manado mendapat apresiasi dari Wakil khusus pemimpin Spiritual tertinggi Republik Islam Iran di Indonesia, Sayyid Murtadha Al-Musawwa.
Kali ini, Al-Musawwa yang didampingi Sekretaris ICC Al-Huda, Sayyid Ali Alatas. Beliau dalam sambutannya berkata gerakan-gerakan pemuda dan solidaritas pemuda lintas agama seperti yang ada di Sulawesi Utara akan menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Menurutnya, di era modernisasi semacam ini gerakan serupa mulai mengalami pergeseran dan tidak lagi terlihat.
"Kami mengapresiasi ada gerakan lintas agama yang dibangun sekelompok pemuda yang tentu peduli pada kerukunan antar umat beragama. Kalian pasti mendapat dukungan dan menjadi contoh dimata dunia internasional dengan apa yang dilakukan ini. Sangat jarang dijumpai sebuah organisasi menjadi pelopor antar umat beragama tanpa bertindak diskriminatif. – Sayyid Murtadha Al-Musawwa, Wakil khusus dari pemimpin Spiritual tertinggi Republik Islam Iran di Indonesia.
Untuk diketahui, di Iran sendiri sejak terjadinya Revolusi Republik negara Islam Iran, negara menjamin semua hak manusia tanpa memandang mayoritas dan minoritas. Di Iran terdapat aturan yang menjamin hak kaum minoritas, sehingga apabila terjadi pemasungan atau pelecehan hak kaum minoritas akan ada sanksi yang berat.
Sementara itu, Ali Pahlevani Rad sebagai Publik Diplomatik Officer Kedutaan Besar Iran, mengatakan sejak Undang-Undang Nomor 12 tentang hak minoritas dikeluarkan, negara Republik Islam Iran makin menegaskan terkait hak dan kewajiban warga negara minoritas untuk dilindungi.
”Di negara Republik Islam Iran, tepatnya di Kota Taheran terdapat rumah ibadah Islam, Nasrani, Yahudi dan Zoroaste saling berdekatan yang menggambarkan adanya toleransi yang tinggi. Kita hidup rukun dan damai, Undang-Undang terkait perlindungan kaum minoritas makin menegaskan negara Islam Iran untuk menjunjung tinggi keberagaman,” ucap Ali.
Kegiatan kunjungan ke Kedubes Iran sendiri dilakukan komunitas pemuda lintas agama Sulut selama dua hari. Komunitas pemuda lintas agama diwakili Ruby RumpesakMuhammad Andi Nur Bongkang, Erick Kawatu, Mursjid Laiya, dan Fransiskus Enoch. Menurut mereka potret kerukunan antara umat beragama di negara Republik Islam Iran layak menjadi contoh dalam penerapan kerukunan di Indonesia.
”Begitu luar biasa potret kerukunan di negara Republik Islam Iran, yang mampu saling menghargai perbedaan agama. Toleransi antar umat beragama di Iran begitu tinggi, lihat saja dalam formulasi aturanpun keberadaan kaum minoritas diatur disana. Sunggu ini menjadi contoh dan pembelajaran positif untuk kita semua,” ucap Ruby mewakili komunitas pemuda lintas agama Sulut. (Amas Mahmud)

karena inilah kami yang sebenarnya, perbedaan adalah kekuatan &  harta terbesar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika

Salam Indonesia

No comments:

Post a Comment